TP2 M3
1. Kondisi [kembali]
Pada percobaan ini, terdapat empat saklar input data (D0–D3) yang digunakan untuk memberikan nilai biner ke dalam register. Pin S0 dan S1 digunakan sebagai pengatur mode operasi, apakah register akan melakukan hold (tetap), shift left, shift right, atau parallel load. Pin CLK (Clock) berfungsi sebagai sinyal pemicu, sehingga setiap kali ada pulsa clock, data dalam register akan berubah sesuai mode yang dipilih. Selain itu, terdapat juga pin SR (serial right input) dan SL (serial left input) yang digunakan ketika data digeser masuk dari arah kanan atau kiri. Pin MR (Master Reset) digunakan untuk mereset semua output menjadi nol.
Alur percobaan yang dituliskan pada gambar adalah sebagai berikut: pertama, data D = 1001 dimasukkan ke dalam register dengan mode load. Setelah clock pertama diberikan, output register menjadi 1001. Kemudian dilakukan perintah shift left sebanyak dua kali. Pada clock kedua, data 1001 digeser ke kiri menjadi 0010. Pada clock ketiga, data kembali digeser ke kiri menjadi 0100. Hasil akhir yang muncul pada output register adalah 0100.
Jika dikaitkan dengan materi, maka rangkaian ini memperlihatkan bagaimana prinsip kerja shift register dalam menyimpan dan memindahkan data. Berbeda dengan counter yang menghitung jumlah pulsa clock, shift register lebih fokus pada penggeseran bit di dalam register. Namun keduanya sama-sama berbasis pada flip-flop, sehingga memiliki keterkaitan erat. Counter memanfaatkan perubahan kondisi flip-flop untuk menghitung, sedangkan shift register memanfaatkannya untuk menggeser data. Melalui percobaan ini, mahasiswa dapat memahami perbedaan dan hubungan antara counter dan shift register dalam sistem digital.
Komentar
Posting Komentar